Nobel Pun Tak Mempan di China

Sabtu, 20 November 2010

Nobel Perdamaian yang dianugerahkan kepada aktivis China Liu Xiaobo, tampaknya tidak dapat diserahterimakan pada pemenang atau keluarganya. Hal ini karena pengawasan ketat dari Negeri Tirai Bambu.

Direktur Institut Nobel Geir Lundestad memastikan, seremonial tahunan 10 Desember mendatang, tetap digelar. Namun, keluarga Liu tampaknya tidak akan hadir ke Norwegia untuk mewakilinya. Sehingga, medali, diploma dan uang tunai US$1,4 juta tak dapat diserahkan kepadanya. “Keluarga Liu sepertinya tak lagi berharap ada yang bisa mewakili keluarga untuk hadir di Oslo,” kata Lundestad.

Lundestad menyatakan, hingga hari ini ia tak tahu siapa yang akan mewakili Liu. Namun jika memang ada yang datang pada detik-detik terakhir, ia tak keberatan mengubah susunan acara penyerahan medali prestisius tersebut. “Takkan ada masalah,” ujarnya.

Liu saat ini menjalani masa hukuman 11 tahun penjara atas tudingan subversi. Hal ini terjadi setelah ia ikut menandatangani sebuah petisi untuk mereformasi kebijakan satu partai di negaranya. Bahkan sejak dinobatkan sebagai pemenang Nobel, istri Liu pun menjadi tahanan rumah.

Kawan dan kolega Liu menyatakan, keluarga terdekat pria itu sedang diawasi dengan ketat oleh polisi. Mereka ingin mencegah kehadiran keluarga di Oslo. Liu memiliki tiga adik laki-laki, salah satu yang paling dikenal publik adalah adik terkecilnya, Liu Xiaoxuan.

Menurut Centre for Human Rights and Democracy di Hong Kong menyatakan, si adik, Liu Xiaoxuan selalu dilarang pergi oleh atasan di tempatnya bekerja. Sementara dua saudara lainnya, termasuk ipar Liu, yakni Liu Tong, tak bisa mengunjunginya di penjara, meski telah berkali-kali mengajukan permintaan.

Negeri Panda tersebut mengkategorikan apa yang dilakukan Liu itu sebagai tindak kriminal. China juga menekan komunitas internasional agar tidak mengirimkan perwakilan Liu di Oslo. Inilah pertama kalinya dalam 109 tahun sejarah Nobel, si pemenang atau yang dikenal dengan sebutan laurete, tidak hadir menerima dan tak ada yang bisa mewakilinya.

Ada tiga kejadian dimana pemenang Nobel Perdamaian tak bisa datang ke Oslo. Namun, ketika itu, selalu ada perwakilan yang hadir. Terakhir pada 1936 silam, saat tak ada yang datang untuk menerima medali dan diploma untuk jurnalis Carl von Ossietzky. Ia saat itu sedang sakit keras dan tak diizinkan meninggalkan Jerman oleh rezim Nazi.

Terkait acara yang digelar awal Desember ini, sudah 36 duta besar mengkonfirmasi bisa hadir ke acara tersebut. Sedangkan 16 lainnya masih belum menjawab dan beberapa menolak hadir. Negara-negara yang tak ingin datang adalah Rusia, Kuba, Kazakhstan, maroki dan Irak. Namun mereka tidak menjelaskan secara spesifik apa alasannya.

Jubir Kedutaan Besar Rusia di Norwegia Vladimir Isupov mengatakan, ketidakhadiran sang duta besar bukan karena tekanan dari China, melainkan karena memiliki jadwal lain pada tanggal tersebut. “Ini bukan dimotivasi politik dan kami tak ditekan oleh China,” ujarnya.

Seremonial pada Desember mendatang, akan bertabur bintang kelas dunia. Aktor Hollywood Densel Washington akan bertindak sebagai pembawa acara. Akan tampil di panggung, musisi internasional seperti Elvis Costello, India Arie, Herbie Hancock, Barry Manilor, AR Rahman dan Jamiroquai.

0 comments:

Posting Komentar