Peluncuran Misil Angkasa Iran Juga Cemaskan Rusia

Kamis, 03 Mei 2012

Rusia mencemaskan upaya Iran untuk terus mengembangkan teknologi misil balistik jarak-jauh (long-range ballistic missile), setelah Senin kemarin Iran meluncurkan roket riset ke luar angkasa. “Perkembangan dalam persenjatan [misil balistik jarak-jauh] Iran tentu mencemaskan kita dan pihak-pihak lain,” kata Alexander Losyukov, wakil menlu Rusia. Seperti telah diberitakan, pada Senin kemarin, Iran berhasil meluncukan satelit untuk kepentingan riset dan pengembangan saintifik di ruang angkasa. Media Republik Islam Iran tidak memberikan rincian tentang roket tersebut, tapi para pakar percaya bahwa roket itu adalah varian misil balistik generasi Shahab-3 milik Iran yang memiliki jangkauan sampai 2000 kilometer. Losyukov menyatakan bahwa ujicoba Senin lampau menunjukkan kemajuan pesat Iran di bidang teknologi misil balistik jarak-jauh, sehingga wajar saja kalau kemajuan itu menimbulkan kekhawatiran terhadap perkembangan persenjataan Iran secara keseluruhan. Apalagi, kata Losyukov, “Misil-misil jarak-jauh itu biasanya menjadi komponen sistem persenjataan nuklir.” Sejak Agustus 2005 lampau, hubungan Iran-Rusia terus ditandai pasang-surut yang dramatis. Pasalnya, Iran memulai proyek pengayaan uranium yang pada gilirannya bisa menyebabkan Iran mandiri dari Rusia. Menurut IAEA, Iran telah mencapai tujuan jangka menengahnya dengan membangun 3,000 centrifuges di fasilitas nuklirnya di Natanz beberapa bulan lalu. Kemampuan Iran dalam mengayakan uranium pada skala industri ini memang telah mengkhawatirkan Rusia. Para pakar hubungan Iran-Rusia mengisyaratkan bahwa Rusia mencoba membalik keputusan Iran dalam hal ini dengan mengirim bahan-bahan nuklir ke Bushehr yang telah lama tertunda-tunda itu dalam waktu singkat. Tapi, rupanya upaya Rusia itu tidak berhasil mengubah niat Iran untuk terus maju dalam upayanya mandiri dari Rusia.

0 comments:

Posting Komentar