NEW YORK(KR),Ilmuwan Rusia dilaporkan telah
menemukan bongkahan piring terbang (UFO) yg diselimuti bongkahan es
raksasa di siberia secara tidak sengaja ketika mereka mencari tambang
uranium.Tabloid The News yg terbit di NEW YORK,senin,mengutip pernyataan
ilmuwan Rusia,Dr.Yuri Gortonin bahwa penemuan rongsokan piring terbang
berdiame ter 50 yard adalah "penemuan paling bersejarah di dunia".
"selama bertahun-tahun ratusan ribu saksi mata melaporkan telah melihat ufo dan bahkan ada yg mengaku diculik makhluk ruang angkasa itu.Tapi kami telah menemukan UF0 yg sebenarnya.Inilah penemuan terbesar abad ini."kata Dr.Yuri Gortonin,yg memimpin 22 anggota tim riset yg menyelidiki fenomena ufo.Berdasarkan komputer 'scanning' dan foto ultrasonika,menurut Yuri Gortonin,pada rongsokan piring terbang itu terdapat 31 mayat makhluk angkasa luar.
"karena medannya sulit dan piring terbang itu jauh terbenam di dalam bongkahan es raksasa,maka kami baru bisa mengevakuasi mayat makhluk asing itu pada pertengahan desember mendatang"katanya.berdasarkan penyelidikan awal tim yg dipimpin Gortonini,piring terbang itu diduga jatuh di siberia karena "kecelakaan".
"kemungkinan piring terbang itu kehabisan bahan bakar dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di padang es yg membeku dimana suhu udaranya 50 derajat dibawah nol."katanya."Dugaan kami piring terbang itu mengalami musibah ketika melakukan pendaratan darurat di siberia sekitar 100 tahun lalu,"lanjutnya.
"selama bertahun-tahun ratusan ribu saksi mata melaporkan telah melihat ufo dan bahkan ada yg mengaku diculik makhluk ruang angkasa itu.Tapi kami telah menemukan UF0 yg sebenarnya.Inilah penemuan terbesar abad ini."kata Dr.Yuri Gortonin,yg memimpin 22 anggota tim riset yg menyelidiki fenomena ufo.Berdasarkan komputer 'scanning' dan foto ultrasonika,menurut Yuri Gortonin,pada rongsokan piring terbang itu terdapat 31 mayat makhluk angkasa luar.
"karena medannya sulit dan piring terbang itu jauh terbenam di dalam bongkahan es raksasa,maka kami baru bisa mengevakuasi mayat makhluk asing itu pada pertengahan desember mendatang"katanya.berdasarkan penyelidikan awal tim yg dipimpin Gortonini,piring terbang itu diduga jatuh di siberia karena "kecelakaan".
"kemungkinan piring terbang itu kehabisan bahan bakar dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di padang es yg membeku dimana suhu udaranya 50 derajat dibawah nol."katanya."Dugaan kami piring terbang itu mengalami musibah ketika melakukan pendaratan darurat di siberia sekitar 100 tahun lalu,"lanjutnya.
0 comments:
Posting Komentar